BALAI BESAR KSDA RIAU CEK HASIL KAMERA TRAP YANG TELAH DIPASANG DI TKP KONFLIK HARIMAU SUMATERA DENGAN MANUSIA
PEKANBARU-Rabu
s.d. Jumat, 7 s.d. 9 Juli 2021 berlokasi di Landcape Senepis Area Konsensi PT.
Suntara Gajapati, Tim Balai Besar KSDA Riau melakukan sosialisasi di Kantor
Kecamatan Sungai Sembilan, Dumai. Sosialisasi diikuti oleh aparat Kecamatan
Sungai Sembilan, Kapolsek Sungai Sembilan, Koramil Sungai Sembilan, Dinas
Peternakan, Dinas Lingkungan Hidup, Kph Unit lll Bagan Siapiapi, PT. SGP, PT.
RUJ, PT.Diamond Raya Timber, Kelurahan Batu Teritip, Lpmk Batu Tritip,
Kelurahan Sungai Geniot, Lpmk Sungai Geniot, Khalifah Hasan Basri dan Tokoh
Masyarakat Datuk Darwis.
Tim
menghimbau kepada masyarakat yang mempunyai hewan ternak agar mengkandangkan
hewan ternaknya. Dan memberikan informasi kepada masyarakat bahwa prinsip
penanganan konflik adalah antara manusia dan Harimau adalah sama-sama penting.
Masyakarat mendukung akan konservasi Harimau, memohon kepada Pemerintah
ketegasan Pemeritah, siapapun yang membuka hutan illegal harus dihukum. Masyarakat
meminta agar dibentuk satuan pengamanan hutan dari masyarakat. Secara
bersama-sama ikut dalam memberikan informasi terkait Harimau sumatera dan turut
dalam upaya penanganan konflik. Mendorong kepada Dinas Peternakan Kota Dumai
untuk mensosialisasikan bentuk kandang ramah konflik Harimau kepada masyarakat
yang memiliki ternak dan menyampaikan beberapa hal yang perlu dilakukan dalam
menghindari kejadian konflik Harimau sumatera.
Tim
juga turun ke TKP untuk melakukan pengecekan 2 buah kamera trap yang telah
terpasang dari Rabu 30 Juni 2021 di dua titik yang berbeda. Hasil kamera trap
belum di temukannya foto atau video Satwa Harimau Sumatera (Panthera tigris),
serta Babi Hutan dan satwa mangsa lainnya.
Tim kemudian
melakukan upaya penambahan pemasangan 2 buah Kamera trap di sekitar TKP dan 3
buah kamera trap di lokasi Tanah Adat, dimana ditemukannya jejak baru. Total
saat ini ada 7 buah kamera trap yang terpasang di lokasi.