MITIGASI KONFLIK SATWA LIAR DI DESA KOTA GARO, KECAMATAN TAPUNG HILIR, KABUPATEN KAMPAR
Pekanbaru
Dalam satu bulan terakhir,
terdapat informasi konflik Harimau Sumatera di areal perkebunan sawit milik PT.
Sekarbumi Alam Lestari (Sebal), Kota Garo, Kabupaten Kampar. Berdasarkan
informasi, sebanyak 2 (dua) ekor sapi dimangsa oleh Harimau Sumatera. Disamping itu, di lokasi ini juga terjadi
konflik Gajah Sumatera yang menyebabkan ratusan pokok tanaman sawit dan
palawija milik masyarakat dirusak pada lokasi tersebut.
Areal Perkebunan PT Sebal merupakan daerah
jelajah Gajah Sumatera dan Harimau Sumatera. Masyarakat setempat juga mengakui
hal tersebut, bahwa Gajah dan Harimau Sumatera sudah terbiasa dengan mereka
sejak dulu.
Petugas telah beberapa kali melakukan mitigasi
konflik Gajah sampai satwa tersebut meninggalkan perkebunan sawit dan saat ini
memasuki areal HTI. Selain itu, petugas juga telah memasang kamera trap untuk
mengidentifikasi Harimau yang memangsa sapi di Desa Kota Garo.
Petugas juga melakukan sosialisasi kepada
masyarakat tentang mitigasi konflik Gajah
oleh petugas kita dari PLG Minas. Dan pada tgl 9 Oktober 2020, dilakukan
sosialisasi kepada para manajer kebun, asisten kebun PT. Sebal tentang
kiat-kiat penanganan konflik Harimau dan diskusi penanganan Gajah liar,
sosialisasi tentang larangan Penggunaan Senjata Angin dan perburuan liar dengan
memasang jerat juga disampaikan dan diharapkan agar para manajer kebun dapat
mensosialisasikannya kepada para pekerjanya.
Secara umum, para manajer dan asisten selalu
menganggap bahwa Harimau dan Gajah adalah hama bagi mereka. Namun dengan upaya
sosialisasi ini, mereka sudah mulai mengerti akan kondisi satwa dilindungi di
alam.
Petugas juga melakukan koordinasi dengan
Pemerintah Desa Kota Garo, dan pemerintah desa sangat mendukung pihak Balai
Besar KSDA Riau yang responsif dalam mitigasi konflik satwa liar. Pemerintah
desa menginginkan agar kedepannya dibentuk Tim Mitigasi Konflik Harimau dan
Gajah yang beranggotakan masyarakat desa dan melibatkan perusahaan yang ada di wilayah
Desa Kota Garo.
Salam konservasi
#karenakonservasitakmungkinsendiri
Balai Besar
KSDA Riau