SERAH TERIMA GPS COLLAR : KOLABORASI PARA PIHAK DALAM PENCEGAHAN KONFLIK GAJAH DAN MANUSIA DI PROVINSI RIAU
Pekanbaru
Dalam strategi dan rencana
aksi Gajah sumatera di dalam SRAK Gajah Indonesia 2019-2029, upaya perlindungan
satwa tersebut dilakukan dalam berbagai inisiatif dan teknologi. Salah satunya
penggunaan GPS Collar yang merupakan alat dalam memantau pergerakan dan sebaran
satwa liar termasuk Gajah sumatera yang dipasangkan baik di gajah betina
ataupun gajah jantan dan berfungsi untuk sebagai informasi awal pergerakan
gajah, sehingga dapat mengurangi kejadian konflik gajah dan manusia.
Dalam konteks di Riau terkolaborasi 4 lembaga,
yaitu Balai Besar Konservasi Sumber daya Alam Riau, PT. Chevron Pacific
Indonesia (CPI), Perkumpulan Gajah Indonesia (PGI), dan Rimba Satwa Foundation
(RSF). Penggunaan GPS Collar ini diperuntukkan untuk Gajah di kantong gajah Balai
Raja dan kantong gajah Giam Siak Kecil.
Selasa, 13 Oktober 2020, di gedung Manggala
Wanabakti dilakukan serah terima GPS Collar dan Camera Trap. Dalam kesempatan
tersebut, Dirjen KSDAE, bapak Wiratno menyampaikan arahannya agar alat ini
mampu mendorong peningkatan kinerja dalam upaya perlindungan satwa liar. Kepala
Balai Besar KSDA Riau, bapak Suharyono juga menyampaikan pentingnya memberikan
perhatian dan upaya yang maksimal dalam pemantauan species terancam punah Gajah
sumatera ini. Dari pihak PT CPI, bapak Wahyu menyampaikan bahwa kontribusi ini
sebagai bentuk usaha bersama di tingkat tapak sebagai wujud kepedulian akan
kelestarian Gajah sumatera.
Dalam waktu dekat, Balai Besar KSDA Riau
bersama dengan Rimba Satwa Foundation dan para pihak terkait akan melakukan
pemasangan GPS Collar dimaksud.
Salam konservasi
#karenakonservasitakmungkinsendiri
Balai Besar
KSDA Riau