RESORT KERUMUTAN SELATAN BBKSDA RIAU, POLSEK BATANG GANSAL DAN MASYARAKAT EVAKUASI BERUANG MADU
PEKANBARU-Tim Rescue Balai
Besar KSDA Riau, Resort Kerumutan Selatan bersama Polsek Batang Gansal dan
beberapa masyarakat setempat melakukan penanganan konflik dan evakuasi Satwa
Liar Beruang Madu (Helarctos malayanus)
di Desa Ringin, Kec. Batang Gansal, Kab. Indragiri Hulu.
Berawal pada hari Rabu, 25
Maret 2020, Tim mendapat Informasi dari masyarakat Desa Ringin adanya satwa
liar jenis beruang madu (anakan) di
Perkebunan sawit Masyarakat yang terjerat. Setelah tim melakukan persiapan
peralatan, sekitar jam 16.15 Wib, Tim berangkat menuju ke lokasi di RT. 04 Desa
Ringin, Kec. Batang Gansal, Kab. Indragiri Hulu.
Sekitar jam 18.14 wib, tim
tiba di lokasi TKP. Berhubung hari sudah semakin gelap tim didampingi
masyarakat den Polsek Batang Gangsal, langsung menuju ke lokasi terjeratnya
seekor satwa anak beruang untuk melakukan pengecekan keadaan satwa tersebut.
Saat itu tim kesulitan untuk melakukan pelepasan dikarenakan masih ada induk
Beruang yang menunggu di tempat tersebut.
Tim memutuskan untuk mundur,
dengan pertimbangan, hari sudah malam dan beresiko tinggi. Tim memutuskan untuk
melanjutkan evakuasi esok harinya sekaligus menunggu bantuan tim medis dari Balai
Besar KSDA Riau.
Tim memberikan edukasi dan
penjelasan kepada Kepala Desa, agar dapat menghimbau masyarakat tidak ada lagi
yang memasang jerat untuk jenis satwa apapun, karena hal itu telah dilarang
oleh pemerintah.
Keesokan harinya, Tim bersama Kanit Intel Polsek Batang Gangsal
dan masyarakat melanjutkan evakuasi, setelah terlebih dahulu mempersiapkan
peralatan medis.
Langkah awal yang dilakukan adalah, menghalau induk Beruang
yang masih menunggu anaknya.
Setelah induk Beruang menjauh,
Tim segera melakukan penanganan terhadap anak Beruang yang terjerat dengan cara
memegang tubuh satwa secara bersama-sama (tanpa pembiusan) lalu memotong simpul
yang mengikat kaki depannya.
Setelah kaki kiri depan satwa
terbebas dari jeratan tali tambang jenis nylon, dengan terlebih dahulu
mempertimbangkan kondisi luka pada kaki yang terjerat tidak luka, masih
superfisial maka tim medis merekomendasikan untuk dapat melepas satwa tersebut
untuk kembali pada induknya.
Berdasarkan pemantauan tim,
anak Beruang yang berumur sekitar 1 tahun langsung berlari dan kembali bersama
induknya.
Tim bersama anggota Polsek dan
masyarakat langsung melakukan penyisiran jerat yang ada disekitar kebun sawit
tersebut, dan berhasil mendapatkan 3 unit jerat tambang nylon.