BALAI BESAR KSDA RIAU MENDAPAT LAPORAN DARI CAMAT PANGKALAN KURAS
PEKANBARU-Selasa, 25 Februari 2020, Balai Besar KSDA Riau mendapat
laporan dari Camat Pangkalan Kuras, Kab. Pelalawan bahwa ada kemunculan Harimau
Sumatera (HS) di areal PT. Surya Bratasena Plantation (SBP) Pangkalan Kuras.
Tim mitigasi yang sedang melakukan mitigasi konflik di Desa Kuala Tolam
bergegas meluncur ke PT. SBP.
Waktu menunjukkan pukul 18:00
wib saat tim sampai dan langsung berkoordinasi dengan PT. SBP terkait penemuan
jejak dan perjumpaan Harimau Sumatera di Lahan Konsesi PT tersebut.
Keterangan segera dihimpun.
Didapat informasi dari pihak PT. SBP, bahwa pada tanggal 24 Februari 2020
sekira pukul 20.15 wib di areal blok T6 afdeling 3 antara Desa Sorek 2 dan Desa
Tarantang Manuk, penjaga alat berat yang bernama sdr. Ibas dan
sdr. Doni (alamat Desa Simpang Terong) telah melihat 2 ekor HS (bukan 5
ekor seperti yg diberitakan beberapa media online). Keduanya segera melapor
kepada koordpam PT. SBP, bapak Simon S. yang menurunkan Tim patroli saat itu juga untuk melakukan
penyisiran hingga pukul 23.30 wib, namun tidak ditemukan HS di lokasi tersebut.
Kejadian ini dilaporkan ke Camat Pangkalan Kuras yang segera meneruskan
kejadian tersebut ke Balai Besar KSDA Riau.
Setelah berkoordinasi, Tim
mitigasi bersama Security serta Manajer dari PT. SBP langsung melakukan
pengecekan dan observasi tkp PT. BPS, namun di lokasi tersebut tidak ditemukan
jejak HS, dimungkinkan jejak tersebut sudah terlindas oleh kendaraan mobil
karena temuan jejak tersebut di jalur kendaraan.
Tim meminta agar jangan ada
aktifitas di sekitar TKP sampai selesai kegiatan mitigasi.
Rabu, 26 Februari 2020, Tim
kembali ke PT. SBP untuk penanganan selanjutnya yaitu berupa observasi dan
mitigasi secara lebih lengkap dengan didampingi pihak perusahaan,
babhinkabtibmas dan babinsa Desa Sorek 2. Ada 3 kegiatan utama yang
direncanakan di lapangan yaitu observasi, edukasi dan mitigasi tindak lanjut
(termasuk patroli sapu jerat). Tim juga melakukan sosialisasi dengan membagikan
brosur kiat kiat menghindari konflik dengan satwa HS dan memasang spanduk
larangan memasang jerat. Saat ini tim masih berada di lapangan untuk
melanjutkan mitigasi konflik.