TEPAT HARI KONSERVASI ALAM NASIONAL 2018, TIM RESCUE KONFLIK SATWA LIAR BALAI BESAR KSDA RIAU BERHASIL MENYATUKAN KEMBALI "PULAGA" DAN "KANA" SEPASANG BERUANG MADU (Helarcros malayanus) YANG TERPISAH.
PEKANBARU-Sudah hampir
satu bulan, warga Desa Pulau Gelang, Kec.Kuala Cenaku, Kab Indragiri Hulu
diresahkan dengan sepasang Beruang madu yang selalu menyambangi pondok dan
mencakar bagian dindingnya.
Jumat, 27 Juli 2018
Kabid KSDA Wilayah l menerima laporan Kades Pulau Gelang tentang gangguan
sepasang Beruang Madu di kebun warga. Setelah Konsultasi ke Kepala Balai Besar
KSDA Riau, Kepala Balai Besar menginstruksikan agar segera di tangani secara
prosedural untuk menjamin ketenangan warga dan menyelamatkan satwa.
Tanggal 28 sd 29 Juli
2018, Tim Rescue Konflik Satwa Bidang KSDA Wil l segera meluncur ke lokasi
melakukan observasi awal untuk mengumpulkan keterangan dan informasi kondisi
lapangan.
Selama masa observasi
sd tanggal 30 Juli, pasangan Beruang madu terus menyambangi pondok2 warga. Tim
memutuskan untuk pemasangan perangkap. Selasa, 31 Juli 2018, pkl. 17.00 wib
tugas pemasangan perangkap tuntas, sejenak tim menatap perangkap yang telah
terpasang. Nuansa optimis tergambar pada wajah masing masing, salam komando tak
lupa digelorakan sebelum meninggalkan lokasi dengan perahu kembali ke kantor
Bidang KSDA Wil. l.
Hari pertama hingga
malam belum ada tanda tanda. Namun di Hari kedua, dalam waktu 2 x 24 jam
tepatnya hari Kamis, 2 Agustus 2018 pkl. 19.20 wib saat dilakukan pengecekan
malam, terdengar suara geraman marah dan guncangan kandang besi yang kami
gunakan. Tak mau lengah, tim menyinarkan senter dari kejauhan. Yakin perangkap
berhasil, Tim pemantau kembali ke Kantor untuk persiapan esok hari.
Evakuasi dilakukan
esok harinya. Selepas Sholat Jum'at, Tim Rescue menuju lokasi perangkap. Hati
hati mengamati keadaan sebelum mendekat.
Benar saja seekor Beruang madu (Helarctos malayanus) berkelamin jantan
nampak setia menjaga pasangannya yang masuk perangkap. Tim menghalau dengan
suara suara tembakan ke udara. Beruang jantan dengan berat lebih kurang 50 kg
itu pergi menjauh.
Tim sigap bekerja
memindahkan kandang ke mobil dengan bantuan warga. Sampai di tepi sungai alat
transportasi berganti dengan pompong (perahu motor). Waktu tempuh 2 jam
menyusuri sungai tiba di habitat alam Beruang madu yang masih alami. Setiap
anggota tim waspada bersiaga dan membuka kandang. Beruang Betina yg kami beri
nama "KANA" yang atinya Kuala Cenaku berlari cepat ke rumah
kebebasan.
Tim kembali ke desa.
Hari sudah berganti malam, namun masih harus menuntaskan tugas.
"KANA" tak mungkin dipisahkan dari pasangannya. Timpun memasang
kembali kandang perangkap dengan harapan bisa menyelamatkan pejantan yang
diberi nama oleh Tim "PULAGA" singkatan dari Pulau Galang.
10 Agustus 2018, tepat
HARI KONSERVASI ALAM NASIONAL 2018, pkl. 17.00 wib tim pemantau melaporkan
"PULAGA" telah masuk kandang, Tim girang mendapat laporan ini dan
lansung bersiap menuju TKP. Ini seperti kado manis bagi anggota Tim, karena
tepat pada HARI KONSERVASI ALAM NASIONAL 2018, bisa menyatukan kembali Pasangan
Beruang Madu "KANA dan PULAGA."
Akhirnya Sabtu, 11
Agustus 2018, sehari setelah Puncak Hari Konservasi Alam Nasional 2018,
"PULAGA" yang nampak gagah dievakuasi dari kebun warga untuk
dipertemukan kembali dengan betina pasangannya "KANA" yang sudah
lebih dahulu dilepasliarkan pada tanggal 3 Agustus 2018 yang lalu.
Dengan proses evakuasi
yang sama pada pkl. 15.40 wib. Begitu
pintu kandang dibuka, "PULAGA" yang sebelumnya asyik bermain ranting
di kandang langsung berlari ke hutan menjumpai "KANA" nya. Mereka
kembali bersatu, hidup di alam bebas seperti sedia kala jauh dari bising
gangguan manusia.
Kepala Balai Besar
KSDA Riau, Suharyono menyampaikan apresiasi yang tinggi kepada warga Masyarakat
Kab. Inhu, Tim Rescue Konflik Satwa
Bidang Wil l dan Kodim Inhu dengan Babinsanya, atas kerjasama dan komunikasi
yang efektif untuk Pelestarian Satwa Langka khususnya di Provinsi Riau.
"SELAMAT HARI KONSERVASI ALAM NASIONAL 2018."