TERTANGKAP KAMERA : DUA GENERASI KELUARGA HARIMAU SUMATERA, BERHASIL BERKEMBANG BIAK DENGAN BAIK
PEKANBARU-Merayakan Global Tiger Day 29 Juli 2018), Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam Riau dan WWF Indonesia merilis video langka yang menunjukkan Harimau Sumatera (Panthera tigris sumatrae) sukses berkembang biak di alam liar yang merupakan habitatnya.
Sebagai
predator utama pada rantai makanan, Harimau di alam berperan penting untuk
menjaga keseimbangan ekosistem yang mendukung kelangsungan hidup spesies
lainnya dan manusia.
Namun
keberadaan Harimau saat ini berstatus kritis, hanya tersisa sekitar 3.900 individu
harimau liar di dunia. Itu berarti hanya bisa ditemukan sekitar 5% dari
jangkauan mereka, jika dibandingkan dengan seabad lalu.
Video
ini adalah bukti yang mengagumkan dan membuktikan bahwa Harimau sumatera
berkembang biak seperti kucing, jika saja mereka memiliki habitat yang
terlindungi, memiliki cukup mangsa dan tidak diburu.
Untuk
mencapai TX2 atau menambah jumlah dua kali lipat, kita sangat membutuhkan
bantuan masyarakat lokal dan setiap orang yang peduli Harimau untuk mendukung
usaha-usaha konservasi Harimau.
Kepala
Balai Besar KSDA Riau, Suharyono mengatakan bahwa perkembanganbiakan Harimau
sumatera yang tertangkap kamera ini adalah kabar baik, karena kita punya target
meningkatkan populasi Harimau yang merupakan salah satu diantara 25 satwa
terancam punah hingga 10% sesuai dengan indikator kinerja Kementerian
Lingkungan Hidup dan Kehutanan seperti yang dimandatkan oleh Direktur Jenderal
Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistemnya.
Begitupun
dengan Direktur Sumatera dan Wildlife WWF Indonesia, Suhandri menyampaikan
bahwa adanya video ini membuktikan Harimau sumatera yang sehat ini dapat
berkembang biak dengan baik di Sumatera Tengah. Hal ini juga menunjukkan
komitmen yang kuat dari Pemerintah Indonesia untuk menyelamatkan Harimau dan habitatnya.
Perdagangan
ilegal tetap menjadi salah satu ancaman terbesar dan paling cepat terhadap
Harimau di alam liar. Rantai perdagangan yang panjang dari Sumatera Barat
sampai kepada tujuan akhir. Hukum harus ditegakkan, kejahatan terhadap satwa
liar harus dihentikan. Inisiatif-inisiatif yang bertujuan mengubah perilaku
dibutuhkan untuk mengurangi permintaan terhadap bagian-bagian tubuh Harimau dan
produk-produknya.
Untuk menaikkan populasi Harimau Sumatera Balai Besar BKSDA Riau telah bekerja sama dengan banyak pihak, diantaranya dengan WWF Indonesia, Para pemerhati Harimau, dan masyarakat lokal.