Upaya Penyelamatan Si Belang Oleh BBKSDA Riau Telah Memasuki Hari ke-37
PEKANBARU-Sampai dengan tanggal 9 Februari 2018, telah
masuk hari ke 37 tim Rescue gabungan Balai Besar KSDA Riau, Polres Inhil, WWF,
PKHS, PT. THIP dan PT. Arara Abadi berupaya melakukan penyelamatan satwa
Harimau Sumatera (Panthera tigris sumatrae) di areal PT THIP yang
telah menewaskan satu orang pekerja di perusahaan tersebut. Adanya Tim Rescue
dimaksudkan sebagai upaya mengamankan Harimau sumatera yang telah mengalami
perubahan tingkah laku (inhabituasi) yangdiindikasikan denganselalu
mendekat kepada manusia dan aktifitas manusia pemukiman dll.
Semakin meningkatnya intensitas perjumpaan Tim
Rescue denganharimau di tempat tempat umum (jalan lintas dan pemukiman)
menjadi pembahasan utama dalam evaluasi oleh Tim Rescue yangdipimpin
Direktur Konservasi Keanekaragaman Hayati, Ditjen KSDAE dan Kepala Balai Besar
KSDA Riau tanggal6 Februari 2018 yang lalu di Pekanbaru.
Arahan kedua pimpinan rapat adalah sbb :
1. Melakukan
kajian yangmendalam dengan melibatkan para pihak yangmemiliki
kepedulian akan keselamatan Harimau sumatera.
2. Antisipatif
terhadap perubahan perilaku Harimau sumatera dengan cara meningkatkan
sosialisasi, menambah papan informasi pada jalur dan
lokasi-lokasiyangmerupakan tempat Harimau sumatera sering muncul.
3. Penanganan
satwa agar selalu mengedepankan kesejahteraan (animal welfare) dan
mengacu pada PerMen Kehutanan No. P. 48/ Menhut-II/2008 tentang Pedoman
Penanggulangan Konflik Antara Manusia dan Satwa.
4. Dari
analisa terhadap perilaku Harimau sumatera yangmenghindari Box Trap,
diusulkan penambahan box trapyang terbuat dari bahan alami/kayu.
5. Masyarakat
sekitar dan Harimau sumatera di areal konflik harus menjadi fokus perhatian
utama. Tim Rescue untuk menghindari konflik berulang.
6. Dalam penanganan Konflik Harimau sumatera denganmanusia, Balai Besar KSDA Riau adaptif terhadap berbagai masukan.