PEMERIKSAAN KESEHATAN RUTIN GAJAH LATIH (ELEPHAS MAXIMUS SUMATRENSIS) DI RIAU
PEKANBARU-Balai Besar KSDA Riau bekerjasama dengan Vesswic melakukan pemeriksaan kesehatan rutin terhadap Gajah latih binaannya. Untuk kali ini dilakukan pengambilan sampel darah untuk Screening Mycobacterium tuberculosis. Kegiatan dilakukan dari tanggal 9 sampai dengan 16 Januari 2018. Hingga saat ini sebanyak 47 ekor Gajah latih tersebut telah diambil sampel darahnya, dengan perincian 23 ekor jantan dan 24 betina dari lokasi antara lain Minas, Perawang, Buluh Cina, Kasang Kulim, Ukui, Duri dan Gondai Riau.
Proteksi Gajah
latih melalui Screening Mycobacterium
tuberculosis Zoonosis
adalah jenis penyakit atau infeksi yang
secara alami dapat ditularkan dari hewan ke manusia dan atau sebaliknya.
Penularan dari hewan ke manusia melalui beberapa cara; yaitu kontak langsung
dengan hewan pengidap zoonosis dan kontak tidak langsung melalui vektor atau
mengkonsumsi pangan yang berasal dari ternak sakit atau melalui perantara udara
ketika seseorang berada pada lingkungan yang tercemar. Salah satu penyakit
zoonosis yang kerap terjadi adalah Tuberculosis
(TB). Penyakit tuberculosis ini disebabkan oleh bakteri Mycobacterium
tuberculosis. Gejala yang ditimbulkan berupa gangguan pernapasan, batuk
berdarah, badan menjadi kurus dan lemah. Bakteri ini dapat berpindah dari
saluran pernapasan melalui percikan dahak, bersin, tertawa atau berbicara,
kontak langsung, atau dari bahan pangan dan air minum yang tercemar.
Apabila telah
terinfeksi TB, penderita harus melakukan
pengobatan selama 6 bulan hingga setahun lamanya dengan meminum obat secara
rutin.
Kegiatan ini
dilakukan Balai Besar Konservasi Sumberdaya Alam Riau untuk mengantisipasi
penyebaran penyakit tersebut " tidak hanya satwa yang diperiksa, namun
petugas juga harus diperiksa demi melakukan antisipasi," ujar Rini Deswita
selaku dokter hewan klinik transit satwa Balai Besar KSDA Riau.
Gambar 1. Pengambilan sampel darah gajah
Gambar 2. Sampel darah gajah yang telah didapatkan