Breaking News
TIM BALAI BESAR KSDA RIAU BERSAMA MANGGALA ..
PETUGAS BIDANG WILAYA II HADIR AMANKAN KAWASAN ..
JAGA KAWASAN TWA BULUH CINA DENGAN BERPATROLI ..
JAGA KAWASAN TWA SUNGAI DUMAI DENGAN BERPATROLI ..
KOMPI KAVALERI RAJAWALI BAKTI TAMA TEBAR BIBIT ..
WARGA SERAHKAN SEEKOR KUCING HUTAN KE BALAI ..
TIM RESORT BUKIT RIMBANG SOSIALISASIKAN KEBERADAAN KAWASAN ..
TIM PATROLI TEMUKAN JALUR SEPEDA DAN PONDOK ..
PENYERAHAN KUKANG OLEH WARGA KE BALAI BESAR ..
PATROLI PERAIRAN KAWASAN SM KERUMUTAN OLEH TIM ..
  • Beranda
  • Gallery
  • Event
  • Pelayanan
    SIMAKSI Online Pengaduan SATS-DN Online
  • Kontak Kami
logo
  • Beranda
  • Profil
    • Sejarah
    • Tentang Kami
    • Rencana Strategi
    • Tugas dan Fungsi
    • Kepala Balai dari Masa ke masa
  • Organisasi
    • Struktur Organisasi
    • Dasar Hukum
    • Bagian Tata Usaha
      • Sub Bagian Umum
      • Sub Bagian Program dan Kerjasama
      • Sub Bagian Data, Evaluasi, Pelaporan dan Kehumasan
    • Bidang Teknis KSDAE
      • Seksi Pelayanan dan Pemanfaatan
      • Seksi Perencanaan, Perlindungan dan Pengawetan
    • Bidang KSDA Wilayah I
      • Seksi Konservasi Wilayah (SKW) II
      • Seksi Konservasi Wilayah (SKW) I
    • Bidang KSDA Wilayah II
      • Seksi Konservasi Wilayah (SKW) III
      • Seksi Konservasi Wilayah (SKW) IV
    • Nama-nama Resort
  • Data & Informasi
    • Peraturan Perundangan
      • UUD '45
      • UU RI
      • Peraturan Pemerintah
      • Peraturan Menteri
      • Peraturan Dirjen
      • Surat Keputusan
    • Jenis TSL Dilindungi
    • KPHK
      • KPHK Bukit Rimbang Bukit Baling
      • KPHK Kerumutan
      • KPHK Giam Siak Kecil Bukit Batu
    • Satgas Darkarhut BBKSDA Riau
    • Satgas Penanganan Konflik Satwa dan Klinik Satwa
    • Pusat Latihan Gajah (PLG)
    • Cagar Biosfer GSK Bukit Batu
    • Kawasan Esensial Pulau Rupat
    • Luas Kawasan Konservasi yang dikelola BBKSDA RIau
  • Kawasan Konservasi
    • SK. Kawasan Konservasi
    • Cagar Alam
      • CA Pulau Berkey
      • CA Bukit Bungkuk
    • Suaka Margasatwa
      • SM Tjg Padang
      • SM Tasik Serkap
      • SM Plg Sebanga
      • SM Balai Raja
      • SM Kerumutan
      • SM Bukit Batu
      • SM Giam Siak Kecil
      • SM Tasik Belat
      • SM Tasik Besar Serkap
      • SM Bukit Rimbang Bukit Baling
    • Taman Wisata Alam
      • TWA Buluh Cina
      • TWA Sungai Dumai
      • TWA Muka Kuning
    • Taman Buru Pulau Rempang
    • Taman Nasional Zamrud
    • KSA/KPA
      • Sungai Pulai
      • Gunung Kijang
      • Gunung Lengkuas
  • Perizinan
    • Izin Penangkaran Tumbuhan & Satwa Liar
    • Izin Pengedar Tumbuhan dan Satwa Liar dalam Negeri
    • Izin Pengedaran Luar Negeri Tumbuhan & Satwa Liar
    • izin pengambilan atau penangkapan tumbuhan & satwa liar yang tidak dilindungi
    • Permohonan Penerbitan Surat Angkut Tumbuhan & Satwa Liar
    • Permohonan Rekomendasi Penerbitan Sats ln
    • Permohonan rekomendasi izin lembaga konservasi
    • Permohonan rekomendasi izin iupswa
    • Permohonan izin iupjwa
    • Permohonan izin pemanfaatan air dan energi air di sm dan twa
    • Permohonan izin masuk kawasan konservasi
  • Publikasi
    • News
    • Booklet
    • Buku
    • Kegiatan
    • Videos
  • Beranda
  • Kawasan Konservasi
  • Suaka Margasatwa
  • SM Bukit Rimbang Bukit Baling

Suaka Margasatwa Bukit Rimbang - Bukit Baling

Administrator    03/05/2017    29138

SM Bukit Rimbang Bukit Baling pada awalnya ditunjuk melalui Keputusan Gubernur KDH Tk. I Riau No. 149/V/1982 tanggal 21 Juni 1982 tentang Penunjukan Areal Hutan di sekitar Bukit Rimbang Bukit Baling sebagai kawasan Hutan Tutupan/Suaka Alam seluas 136.000 hektar. Kemudian kawasan ini ditetapkan berdasarkan Keputusan Menteri Kehutanan No. 3977/Menhut-VIII/KUH/2014 tanggal 23 Mei 2014 tentang Penetapan Kawasan Hutan Suaka Margasatwa Bukit Rimbang Bukit Baling Seluas 141.226, 25 hektar. Dalam mendorong pengelolaan kawasan konservasi, SM Bukit Rimbang Bukit Baling ditetapkan sebagai Kesatuan Pengelolaan Hutan Konservasi (KPHK) berdasarkan Keputusan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan No. 468/Menlhk/Setjen/PLA.0/6/2016 tanggal 17 Juni 2016.

Secara geografis, kawasan SM Bukit Rimbang Bukit Baling terletak pada 0o08’-0o37’ LS dan 100o48’-101o17’ BT dengan luas sebesar 141.226,25 hektar. Kawasan ini secara administratif pemerintahan, terletak di Kecamatan Kampar Kiri Hulu dan Kecamatan Kampar Kiri pada Kabupaten Kampar serta Kecamatan Singingi Hilir, Kecamatan Singingi, dan Kecamatan Hulu Kuantan pada Kabupaten Kuantan Singingi, Provinsi Riau. SM Bukit Rimbang Bukit Baling berbatasan dengan Provinsi Sumatera Barat pada bagian barat, pada bagian utara berbatasan dengan Kabupaten Kampar, bagian timur berbatasan dengan Kabupaten Kampar dan Kabupaten Kuantan Singingi serta bagian selatan berbatasan dengan Kabupaten Kuantan Singingi.


POTENSI KAWASAN :

a. Flora

SM Bukit Rimbang Bukit Baling termasuk dalam tipe ekosistem hutan hujan dataran rendah dengan kekayaan jenis flora yang tinggi. Laporan Pelaksanaan Kegiatan Inventarisasi Flora di SM. Bukit Rimbang Bukit Baling pada Bulan Juli 2012 dan hasil Ekspedisi Ilmiah Studi Konservasi Lingkungan 2016 Himakova, IPB melaporkan di SM. Bukit Rimbang Bukit Baling terdapat 104 jenis flora diluar jenis anggrek-anggrekan dan cendawan muka rimau (Rafflesia haseltii) diantaranya, yaitu :

1. Antui (Monocarpia marginalis)

2. Arang-arang (Diospyros styraciformis)

3. Balam (Palagium hexandrum)

4. Bintangur (Calophyllum spp)

5. Geronggang (Cratoxylon celebicum)

6. Jengkol (Archidendron pauciflorum)

7. Jelutung (Dyera sp.)

8. Kandis (Garcinia xanthochymus)

9. Kantong semar (Nephentes sp.)

10. Kawang (Shorea singkawang)

11. Kelat (Eugenia sp.)

12. Kempas (Koompassia malaccensis)

13. Keranji (Diallium plastysepallum)

14. (Dialium patens)

15. Laban (Vitex pubescens)

16. Mahang (Macaranga macropila)

17. Manggis (Garcinia sp.)

18. Medang (Dehassia caesia)

19. Mempening (Quercus spp)

20. Meranti (Shorea sp)

21. Pasak bumi (Eurycoma longifolia)

22. Petai (Parkia speciosa)

23. Rambutan (Nephelium lappaceum)

24. Rambutan hutan (Nephellium cuspidatum)

25. Ramin (Gonystylus bancanus)

26. Resak(Cotylelobium spp)

27. Rotan (Korthalsia)

28. Sengon (Paraserianthes falcataria)

29. Simpur (Dillenia albifros)

30. Tampui (Blumeodendron tokbrai)

31. Tembesu

32. Terap (Artocarpus elasticus)


b. Fauna

SM Bukit Rimbang Bukit Baling memiliki keanekaragaman jenis satwa liar yang tinggi. Terdapat 5 (lima) dari enam jenis kucing, yaitu:

1. Harimau sumatera (Panthera tigris sumatrae)

2. Macan dahan (Neofelis diardi)

3. Kucing emas (Catopurna temminckii)

4. Kucing hutan (Felis bengalensis)

5. Kucing batu (Felis marmorata)

Gambar Harimau Sumatera (Panthera tigris sumatrae) hasil monitoring dengan kamera jebak (Sumber: dokumentasi BBKSDA Riau dan WWF-Indonesia)


Jenis-jenis mamalia lain, yaitu:

1. Kijang (Muntiacus muntjak)

2. Babi berjenggot (Sus barbatus)

3. Kancil/napu (Tragulus napu)

4. Rusa sambar (Rusa unicolor)

5. Kambing hutan (Capricornis sumatraensis)

6. Babi hutan (Sus scrofa)

7. Linsang (Prionodon linsang)

8. Musang belang (Hemigalus derbyanus)

9. Binturong (Arctictis binturong)

10. Berang berang pantai (Lutra lutra)

11. Musang luwak (Paradoxurus hermaphroditus)

12. Ajak (Cuon alpinus)

13. Beruang madu (Helarctos malayanus)

14. Tenggalung Malaya (Viverra tangalunga)

15. Musang kerah putih (Mustela nudipes)

16. Musang bulan (Paguma larvata)

17. Garangan (Herpestes sp)

18. Berang-berang (Lutra sp)

19. Musang tenggorokan kuning (Martes flavigula)

20. Tapir asia (Tapirus indicus)

21. Trenggiling (Manis javanica)

 

Jenis-jenis primata, yaitu:

1. Owa ungko (Hylobates agilis)

2. Kokah (Presbytis femoralis)

3. Monyet daun (Presbytis sp)

4. Beruk (Macaca nemestrina)

 

Jenis-jenis aves, yaitu:

1. Kangkareng hitam (Anthracoceros malayanus),

2. Kadalan beruang (Phaenicophaeus diardi)

3. Sempidan biru (Lophura ignita)

4. Puyuh sengayan (Rollulus rouloul)

5. Elang ular bido (Spilornis cheela)

6. Sempidan merah (Lophura erythrophthalma)

7. Delimukan zamrud (Chalcophaps indica)

8. Kuau raja (Argusianus argus)

9. Sipinjur melayu (Eupetes macrocerus)

10. Berkecet biru (Luscinia cyane)

11. Julang gunung/emas (Aceros undulates)

Gambar Burung Kuau Raja (Argusianus argus) hasil monitoring dengan kamera jebak (Sumber: dokumentasi BBKSDA Riau dan WWF-Indonesia)


c. Potensi Jasa Lingkungan

1. Wisata Petualangan dan Landscape (Tracking dan Penyusuran Sungai)

Untuk mencapai lokasi objek wisata maka digunakan perahu/boat (istilah daerah: piyaujohnson atau robin) melalui sungai utama (Sungai Subayang) dimana pada daerah tertentu di sepanjang sungai dapat dilihat adanya pondok tempat masyarakat lokal berladang dan berternak, atau melihat kehidupan masyarakat lokal yang turun ke muara atau naik ke hulu sungai dengan menggunakan perahu. Perjalanan/trekking dilakukan dengan berjalan kaki melalui hutan-hutan primer dengan kondisi tanah yang berlumpur, dan selama perjalanan dapat menikmati pohon-pohon dari Famili Dipterocarpaceae, anggrek hutan dan kehidupan liar. Bila memasuki Desa Tanjung Belit dan Desa Salo atau Subayang Jaya maka kita akan menjumpai air terjun yang memiliki panorama yang indah dan alami. Untuk wisata trekking dan penyusuran sungai ini akan sangat menarik bagi mereka yang menyukai tantangan dan kehidupan liar.

Gambar Piyau robin sebagai salah satu alat transportasi utama di sepanjang sungai utama di SM Bukit Rimbang Bukit Baling (Sumber: dokumentasi WWF-Indonesia/Febri Anggriawan Widodo)


2. Pengamatan Burung (Bird watching; Nest; Jungle)

Pengamatan burung dapat dilakukan di hutan-hutan primer dan sekunder atau sepanjang sungai saat perjalanan menuju ke lokasi wisata. Berbagai jenis burung dapat kita lihat diantaranya murai daun, murai batu, kacer, dll. Beberapa masyarakat juga telah berhasil menangkarkan beberapa jenis burung sehingga para wisatawan pun dapat menyaksikan penangkaran secara langsung.

 

3. Pengamatan Primata

Pengamatan primata dapat dilakukan pada saat menyusuri sungai ataupun ketika melewati hutan primer atau sekunder yang ada di SM Bukit Rimbang Bukit Baling. Jenis primata yang dapat dilihat atau diamati secara langsung dan mudah adalah monyet ekor panjang (Macaca fasicularis). Selain itu, di sepanjang Sungai Subayang juga dapat dijumpai Siamang (Symphalangus syndactylus) dan Owa ungko (Hylobates agilis).

 

4. Wisata Air Terjun Batu Dinding

Di kawasan SM Bukit Rimbang Bukit Baling dapat kita jumpai objek wisata menarik di antaranya air terjun di Desa Tanjung Belit, Kecamatan Kampar Kiri Hulu, Kabupaten Kampar. Pada daerah ini terdapat objek wisata batu dinding berupa 2 (dua) air terjun setinggi 6 (enam) dan 3 (tiga) meter serta 1 (satu) air selancar. Di tempat ini kita dapat beristirahat di pondok-pondok istirahat sambil menikmati keindahan air terjun dan air selancar.

Gambar Suasana Air Terjun Batu dinding (Sumber: dokumentasi WWF-Indonesia/Febri Anggriawan Widodo)


5. Pengamatan Track Harimau dan Jenis Kucing Hutan Lainnya

Satwa dilindungi yang terdapat di SM Bukit Rimbang Bukit Baling diantaranya Harimau Sumatera (Panthera tigris sumatrae) dan empat jenis kucing hutan lainnya.

 

6. Pengamatan Raflesia Merah-Putih (Rafflesia hasseltii)

Raflesia merah-putih (Rafflesia hasseltii) termasuk salah satu spesies tumbuhan langka. Statusnya genting dalam Daftar Merah Persatuan Internasional untuk Konservasi Alam (IUCN). Pemerintah melindungi tumbuhan ini melalui Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 1999. Penduduk lokal menyebut bunga ini "Cendawan Muka Rimau". Pada saat mekar, diameter bunga bisa mencapai 30-50 cm, cupingnya (perigone) 11-13 cm, dan lebar 15-17 cm. Warnanya merah kecokelatan dengan lempeng warna putih yang relatif besar dan bentuknya tidak beraturan. Karena perpaduan warna tersebut, bunga ini mendapatkan sebutan Raflesia merah-putih. Bunga ini merupakan jenis tumbuhan parasit dengan tumbuhan inang Tetrastigma leucostaphyllum. Raflesia Merah-Putih membuktikan bahwa kondisi keragaman hayati di Suaka Margasatwa Bukit Rimbang Bukit Baling masih dalam kondisi baik, namun sayangnya kawasan tersebut juga semakin terancam oleh aktivitas perambahan dan pembalakan liar.


Gambar Raflesia merah-putih (Rafflesia hasseltii) (Sumber: dokumentasi BBKSDA-Riau dan WWF-Indonesia)


7. Objek Wisata Budaya (Lubuk Larangan, Semah Rantau, dll)

Lubuk larangan merupakan sungai yang dibatasi oleh masyarakat adat agar tidak dilakukan pengambilan ikan dengan cara apapun selama waktu tertentu dan diperoleh sanksi bagi siapapun yang melanggarnya. Pengambilan ikan lubuk larangan dilakukan bersamasama pada waktu yang telah disepakati, yang pada umumnya dilakukan menjelang bulan Ramadhan tiba. Objek wisata ini menyajikan berbagai jenis ikan sungai yang khas sehingga menjadi daya tarik pariwisata yang memikat. Lubuk larangan ada di setiap desa yang berada di dalam kawasan SM Bukit Rimbang Bukit Baling. Pada saat pengamatan Lubuk Larangan dapat dilakukan dengan menginap di rumah penduduk setempat (homestay) dan menikmati makanan khas setempat.
Gambar Pengumpulan ikan sebelum pelelangan pada festival pembukaan lubuk larangan di Desa Tanjung Belit (Sumber: dokumentasi WWF-Indonesia/Febri Anggriawan Widodo)

Obyek wisata budaya Semah Rantau merupakan salah satu tradisi yang dilakukan oleh masyarakat di sepanjang Sungai Subayang setiap tahunnya, yaitu acara potong kerbau dimana bagian kepala kerbau Blok Pengelolaan SM Bukit Rimbang Bukit Baling 17 dihanyutkan ke sungai dengan maksud sebagai persembahan bagi buaya, sementara organ bagian dalam kerbau diletakkan di pinggir kawasan hutan sebagai persembahan kepada harimau yang menurut kepercayaan dianggap sebagai penjaga kampung.

 

PETA KAWASAN :


AKSESIBILITAS KAWASAN :
Secara umum terdapat dua akses utama menuju kawasan SM Bukit Rimbang Bukit Baling adalah melalui jalan darat maupun sungai utama, yaitu Sungai Subayang. Di dalam kawasan SM Bukit Rimbang Bukit Baling sendiri pada bagian Utara terdapat jalan ilegal di dalam kawasan yang dapat dilalui sepeda motor. Kondisi ini juga turut andil dan berpotensi mengancam kelestarian kawasan.

Jalur menuju kawasan SM Bukit Rimbang Bukit Baling dapat ditempuh melalui Desa Gema, Kecamatan Kampar Kiri Hulu, Kabupaten Kampar yang berjarak sekitar 100 km atau sekitar 2-2,5 jam dari Kota Pekanbaru, Provinsi Riau. Akses masuk ke dalam kawasan selanjutnya menggunakan perahu (akses sungai) kurang lebih setengah jam menuju Desa Muara Bio yang merupakan pintu masuk kawasan SM Bukit Rimbang Bukit Baling.

Jalur lain menuju SM Bukit Rimbang Bukit Baling juga dapat ditempuh melalui kantor resort Bukit Rimbang dan Bukit Baling di Desa Petai, yang berjarak 120 km atau sekitar 3-3,5 jam dari Kota Pekanbaru ke Kecamatan Singingi Hilir, Kabupaten Kuantan Singingi dengan menggunakan transportasi darat. Dari kantor resort menuju akses terdekat masuk dalam kawasan SM Bukit Rimbang Bukit Baling, yaitu Sungai Tapi yang merupakan ujung dari kawasan SM Bukit Rimbang Bukit Baling berjarak kurang lebih 12 km dengan menggunakan transportasi darat.  Selain itu, terdapat akses jalan yang dapat dilalui kendaraan besar seperti mobil dan truk menuju Desa Pangkalan Indarung yang berbatasan langsung dengan kawasan SM Bukit Rimbang Bukit Baling.
SM Bukit Rimbang Bukit Baling juga berbatasan dengan Provinsi Sumatera Barat sehingga kawasan ini dapat juga diakses melalui jalan dari Provinsi Sumatera Barat. Kondisi ini disatu sisi dapat memberikan ancaman apabila dalam rencana pengembangan maupun pembangunan aksesibilitas tidak mempertimbangkan prinsip-prinsip kelestarian kawasan SM Bukit Rimbang Bukit Baling dan kawasan hutan disekitarnya.

Quick Respon

Quick Respon

Recent Posts

TIM BALAI BESAR KSDA RIAU BERSAMA MANGGALA AGNI, TNI, BABINKAMTIBMAS PADAMKAN SIJAGO MERAH

PETUGAS BIDANG WILAYA II HADIR AMANKAN KAWASAN TAMAN NASIONAL ZAMRUD

JAGA KAWASAN TWA BULUH CINA DENGAN BERPATROLI

JAGA KAWASAN TWA SUNGAI DUMAI DENGAN BERPATROLI

KOMPI KAVALERI RAJAWALI BAKTI TAMA TEBAR BIBIT IKAN NILA DI DANAU TANJUNG PUTUS

Popular Posts

  • Suaka Margasatwa Giam Siak Kecil
  • Suaka Margasatwa Bukit Rimbang - Bukit Baling
  • Struktur Organisasi Balai Besar KSDA Riau
  • Suaka Margasatwa Balai Raja
  • Sejarah Singkat Balai Besar KSDA Riau

Category Posts

Sejarah Tentang Kami Rencana Strategi Tugas dan Fungsi Struktur Organisasi Dasar Hukum Jenis TSL Dilindungi SK. Kawasan Konservasi Taman Buru Pulau Rempang News Booklet Buku Kegiatan Satgas Darkarhut BBKSDA Riau Pusat Latihan Gajah (PLG) Videos Permohonan izin masuk kawasan konservasi Taman Nasional Zamrud Luas Kawasan Konservasi yang dikelola BBKSDA RIau Kepala Balai dari Masa ke masa Nama-nama Resort

Tentang Kami

BBKSDA Riau sebagai organisasi Eselon II berdasarkan Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan No. P.08/MenLHK/Setjen/OTL.0/I/2016 tanggal 29 Januari 2016 tentang Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis Konservasi Sumber Daya Alam mempunyai 4 (empat) jabatan Eselon III dan 9 (sembilan) jabatan Eselon IV.

Statistik Pengunjung

  • Pengunjung Online: 13
  • Pengunjung Hari Ini: 168
  • Total Pengunjung: 538.662
  • Hits Hari Ini: 1.298
  • Total Hits: 5.754.851

Link Terkait

  • KemenLHK
  • Ditjen KSDAE
  • Biro Kepegawaian dan Organisasi
  • BP2SDM-MENLHK
  • SIPONGI
  • BKN
  • MEN PANRB

Hubungi Kami

Jl. H.R. Soebrantas Km. 8.5, Sidomulyo Barat-Arengka, Kode Pos 28294, Pekanbaru.

0761-63135

Fax -

bbksdariau2017@gmail.com

2017 © BALAI BESAR KONSERVASI SUMBER DAYA ALAM RIAU. Developed by Jenderal Software.