Suaka Margasatwa Kerumutan
Suaka Margasatwa Kerumutan ditunjuk melalui Surat Keputusan
Menteri Pertanian Nomor 350/Kpts/II/6/1979 tanggal 6 Juni 1979. Luas 120.000 Ha
terletak di 0 10 LU 010 LS dan 10240-10206 BT. Secara
administrasi pemerintahan SM. Kerumutan berada di Kab. Pelalawan, Kabupaten
Indragiri Hulu dan Kabupaten Indragiri HilirBerdasarkan pengelolaan wilayah
kerja Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam Riau, Suaka Margasatwa Kerumutan
berada di wilayah kerja Bidang Konservasi Sumber Daya Alam Wilayah I yang
dibantu oleh Seksi Konservasi Wilayah I.
POTENSI
KAWASAN :
a.
Flora : Punak (Tetramerista glabra), Balam (Palaquium), Sagu Hutan (Metroxylon sp.), Gerunggang (Syzygium sp.), Bintangur (Calophyllum inophyllum), Resak (Vatica spp.)
b. Fauna : Harimau Sumatra (Panthera
tigris sumatrae), Harimau Dahan (Neofelis
nebulusa), Beruang Madu (Helarctos
malayanus), Kera Ekor Panjang (Macaca
fascicularis), Owa (Hylobates), Burung Enggang (Buceros sp.), Kuntul (Ergretta garzetta)
Potensi
Jasa Lingkungan:
Suaka Margasatwa Kerumutan menyimpan potensi untuk dilakukan kegiatan wisata alam terbatas dengan memanfaatkan keanekaragaman hayati di Suaka Margasatwa Kerumutan dengan melakukan susur sungai dan juga pengamatan satwa liar pada lokasi-lokasi tertentu. Lokasi titik pengamatan merupakan lokasi yang aman dengan akses yang relatif lebih mudah.
Gambar Kondisi Sungai di SM Kerumutan
PETA KAWASAN :
Aksesibilitas menuju Suaka Margasatwa Kerumutan dari
Kota Pekanbaru dapat ditempuh
dengan menggunakan kendaraan roda 4 dan 2 melalui Jalan Lintas Timur Sumatera.
Akses menuju Suaka Margasatwa ini dapat melalui Kecamatan Teluk Meranti
dan Kecamatan Kerumutan (Kabupaten Pelalawan) serta Kecamatan Kuala Cenaku,
Kecamatan Rengat, dan Kecamatan Rengat Barat (Kabupaten Indragiri Hulu).
Akses yang relatif mudah menuju ke kawasan adalah melalui Kecamatan Kerumutan
dan Kecamatan Teluk Meranti (Kabupaten Pelalawan) dan Kecamatan Rengat
Barat (Kabupaten Indragiri Hulu), dengan waktu tempuh 4 5 jam. Sedangkan
untuk memasuki suaka margasatwa dapat menggunakan kendaraan roda
4 dan 2 yang dilanjutkan dengan menggunakan kendaraan air. Namun pada musim
hujan, kendaraan yang dapat digunakan hanyalah kendaraan roda 2 yang dilanjutkan
dengan kendaraan air.