LUTUNG KELABU (TRACHYPITHECUS CRISTATUS) YANG WARGA SERAHKAN KE SKW II BATAM AKHIRNYA MATI
PEKANBARU-Jum,at,
10 September 2021 pagi, ada kabar duka dari Batam. Seekor satwa dilindungi UU
yaitu Lutung kelabu (Trachypithecus cristatus), yang terluka dan
diserahkan ke Seksi Konservasi Wilayah (SKW) II Batam pada 30 Agustus 2021,
telah mati.
Upaya
penyelamatan yang dilakukan sudah cukup optimal. Ketika perawatan mandiri di
kandang transit satwa kantor SKW II Batam tidak menunjukkan kemajuan, maka
Lutung yang diberi nama Bruno dirawat di Klinik satwa dan ditangani dokter
hewan yang berpengalaman.
Dikarenakan
kondisinya yang tidak mengalami perkembangan berarti, maka Tim dokter di Klinik
satwa memutuskan untuk melakukan operasi.
Persiapan
operasi segera dilakukan. Namun sayang, pada tengah malam, kondisi kesadaran
Bruno menurun. Dokter hewan segera melakukan pemasangan alat bantu pernafasan.
Akan tetapi Bruno mengalami koma dan akhirnya Tuhan berkehendak lain. Tuhan
tidak ingin Bruno sakit lebih lama.
Dimana setiap malam Bruno sering menjerit memegangi kakinya. Akhirnya
Bruno menghembuskan nafas terakhirnya..
Ironis....
Ini
menunjukkan keharmonisan manusia dan keberadaan satwa liar sebagai sesama
ciptaan Tuhan terganggu. Ketika Lutung atau satwa lain yang biasa hidup di
hutan, kemudian muncul di pemukiman warga, berarti terdapat kesalahan dalam
lingkungan tersebut. Ada baiknya kita renungi bersama, cari solusi terbaik
untuk menyikapi ini semua. Karena menjaga dan melestarikan satwa dan lingkungan
adalah tugas bersama.
Penembakan
terhadap satwa yang dilindungi seperti Bruno adalah illegal dan melanggar Pasal
40 ayat 2, UU No. 5 tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan
Ekosistemnya dan Pasal 302 ayat 2 KUHP tentang Penganiayaan Hewan,.
Bagi
kawan kawan yang ingin melaporkan adanya satwa liar yang dilindungi, segera
hubungi kantor KSDA setempat, dan bagi yang berada di Prov. Riau dan Kepulauan
Riau, silahkan hubungi call centre Balai Besar KSDA Riau di nomor 081374742981
Yuuk
jaga satwa dan alam kita..., niscaya alam tidak akan menyakiti kita...
Salam
konservasi