Panduan Identifikasi Tanda Tanda Satwa
Survei satwa liar dapat dilaksanakan melalui
pengamatan langsung maupun pengamatan tidak langsung.
Pengamatan langsung
dilakukan dengan cara mengamati ciri fisik satwa liar dengan indra
penglihatan. Pengamatan langsung banyak digunakan dalam survei burung dan reptilia.
Namun bagi beberapa
satwa yang bersifat kriptif, seperti mamalia besar, pengamatan langsung
akan sulit untuk dilakukan. Oleh karena itu dikembangkan beberapa
metode pengamatan satwa secara tidak langung seperti melalui pengamatan jejak,
kamera penjebak, rekaman
suara dan lain-lain.
Pengamatan keberadaan
satwa melalui jejak merupakan salah satu cara pengamatan secara tidak langsung yang
cukup populer
dan sudah cukup lama digunakan. Jejak adalah tanda tidak langsung yang
dapat dijadikan indikator keberadaan satwa liar yang meliputi
tapak kaki, kotoran, cakaran, kubangan dan lain-lain. Pengamatan
satwa liar melalui jejak memiliki tingkat kesulitan dan tantangan
tersendiri. Karena jejak antar spesies dalam kelompok yang sama memiliki ciri yang
tidak jauh berbeda dan kondisi jejak dilapangan yang tidak selalu
sempurna.
Oleh karena berbagai
tantangan tersebut, maka dibutuhkan keahlian dan keterampilan khusus mengenai
pengenalan jejak di lapangan. Beberapa buku panduan pengamatan
mamalia sudah dilengkapi
dengan panduan jejak satwa diantaranya adalah “Mammals of Borneo” dan
“A guide to the track of mammals of western Indonesia”. Buku panduan tersebut
memuat morfologi satwa
dan jejak tetapi masih berbentuk sketsa. Selain itu jejak yang terdapat pada
kedua buku tersebut hanya memuat tapak belum memasukan jejak lain seperti kotoran,
kubangan dan jejak
lainnya. Oleh karena itu maka buku panduan ini akan memasukkan berbagai
jenis jejak dari hasil foto yang disertai dengan deskripsi
singkat dan pembanding ukuran.
Silahkan Unduk File Bukunya untuk informasi lebih lengkap: Panduan Identifikasi Tanda Tanda Satwa