SAHABAT-SAHABAT SEKALIAN...
SAHABAT-SAHABAT
SEKALIAN...
Assalamualaikum
wr. wb.
Sejak beberapa pekan ini,
kebakaran lahan dan hutan terjadi kembali...
Kejadian seperti ini selalu
berulang setiap tahunnya, dengan tingkat yang tidak sama.
Sahabat sekalian, sebenarnya
apa yang menjadikan kejadian ini selalu berulang ?
Apakah ini salah para Bupati,
Kapolres, Dandim pada tiap Kabupaten?
Apakah salah Gubernur dengan
Kapolda, Korem atau Kodam ?
Atau salahnya Presiden ..
Menteri Kehutanan atau siapa ?
Sahabat
sekalian,
Darimana sebenarnya asap itu
datang? Kata pepatah tidak akan ada asap kalo tidak ada api .. dan bukan hanya
pepatah tentunya, fakta menunjukan asap berasal dari api pembakaran lahan yg dipersiapkan untuk kebun dan bahkan pemukiman
..
pertanyaan berikutnya siapa
yang punya kepentingan membakar ? Tentunya bukanlah Presiden bersama para
anggota kabinet..
atau Gubernur, Bupati,
Pangdam, Kapolda dst ...
Sahabat..
Dari situ mari kita sedikit
luangkan waktu untuk melihat dengan
jernih, dan berpikir rasional...
Bukan dalam rangka membela
diri atau mencari kesalahan orang lain..
Tapi saya hanya mengajak kita
semua bisa melihat kejadian berulang ini
dengan lebih bijak.
Saya memiliki pemikiran, (yang
mungkin salah) bahwa seberapapun upaya pemerintah pusat dan di daerah dalam
menangani kejadian pembakaran lahan ini.. tak akan berarti banyak jika nafsu
serakah manusia yang menginginkan
jalan pintas untuk mendapatkan
keuntungan secepat2nya dan sebesar2nya.. tetap hidup di atas bumi ini dan
dengan congkaknya.. ikut menyalah nyalahkan pemerintah dan pihak2 lain ...
Tidak ada artinya 7 heli yang
mondar mandir di atas kita,
Tidak terlalu berarti juga kehadiran petugas
Mangala Agni kami yang berjumlah lebih
dari 200 orang yg tidak pernah pulang untuk memikirkan diri dan keluarganya.. Apalagi ikut demonstrasi ke kantor Gubernur..
Karena tanggungjawab mereka
berjibaku menangani bencana ini dengan
segala resiko yang dihadapi ... meski nyawa taruhan nya ( 1 org gugur dalam
tugas di perbatasan Riau dengan Jambi)...
Tidak lah berpengaruh banyak
puluhan kompi Brimob yg didatangkan oleh pak
Tito menangani hal ini di Riau..
Juga kehadiran para TNI yang
di BKO kan oleh pak Panglima.. pun tidak terlalu banyak menghentikan kejadian
ini....
Sahabatku
...
Saya juga yakin ini bukan
musibah yang di turunkan Tuhan untuk masyarakat Riau..,
Tapi ini adalah akibat ulah
sebagian masyarakat kita ( baca : termasuk korporasi) yang serakah .. egois
.. yang menginginkan mencapai tujuan
dengan cara instan..
Membuka lahan untuk kebun,
pemukiman dan usaha lainnya..
Sahabat,
Kadang saya menjadi sedih hati ..
Saat saat kejadian seperti
ini., kita sibuk menunjuk2 pihak2 yang jauh jauh..
hingga tidak sempat berpikir
bahwa kita sedang memberikan ruang bagi
para bandit lahan untuk dengan nyaman memupuk nafsu serakahnya ..
Menguasai lahan dan membakar bakar .. toh banyak para
pemikir yang justru harusnya sibuk berfikir solusi justru malah menyalahkan
pihak pihak lain ..
Sahabat,
Mungkin pendekatan hukum dan
represif ada pengaruhnya..
tapi menurut saya .,
pendekatan rokhani akan berdampak yang jauuuh lebih dahsat ...,
Mari kita bicara tentang asap
dan kebakaran tidak harusnya pada saat
musim kemarau saat para bandit lahan sibuk menyiapkan lahan untuk kebun dan perumahannya..
Tapi mari kita bicara.. setiap
hari tanpa henti dan tanpa bosan... kepada sudara2 kita dan keluarga kita..
Dengan kekuatan spiritual kita ..
Dengan pendekatan rokhani
serta norma2 universalitas..
bukan sekedar ritual dan
seremonial....
Sahabat,
Mari kita mulai dari diri kita
.., keluarga kita ...
Saling mengingatkan, untuk
tidak membiarkan saudara2 kita .., disekitar kita .., kampung kita.., desa
kita.., kecamatan kita.., dan kabupaten kita.. membakar lahan dengan
alasan apapun ..
Tidak ada api yang muncul di
atas bumi melayu ini yang muncul begitu
saja..
Tapi semua api muncul karena
kepentingan dan keserakahan ...
Mohon maaf bila ada kata yang
kurang berkenan..
Saya masih harus banyak belajar
tentang Riau ..
wallahul muwaffiq, Ila
aqwamithariiq..
Wassalamualaikum wr.wb.
Haryono