BBKSDA Riau Periksa Kesehatan Gajah Terdampak Banjir
Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Provinsi Riau memastikan akan segera memeriksa kondisi dua ekor gajah di kawasan konservasi Buluh Cina, Kabupaten Kampar akibat terdampak banjir. "Tenaga medis BBKSDA Riau segera memeriksa kesehatan gajah pascabanjir," kata Kepala Bidang Wilayah I BBKSDA Riau, Mulyo Hutomo di Pekanbaru, Sabtu (11/3/2017). Secara fisik, Mulyo mengatakan saat ini dua ekor gajah dewasa tersebut dalam kondisi baik. Keduanya telah direlokasi dari titik banjir ke tempat lebih tinggi. Sementara itu, kondisi makanan kedua gajah juga dipastikan mencukupi. Penjaga gajah selalu memberikan perawatan yang baik kepada kedua hewan bongsor yang telah jinak tersebut. "Namun kita kan tidak tahu apakah dia stress atau ada penyakit dalam (pasca banjir). Jadi nanti kita periksakan kesehatannya seperti apa," urainya. Dua ekor gajah jinak itu saat ini telah direlokasi akibat terdampak banjir. Sebelumnya hewan itu berada di kawasan Konservasi Buluh Cina yang baru-baru ini ditetapkan sebagai destinasi wisata berbasis lingkungan atau "Eco Tourism". Namun, beberapa hari terakhir kawasan wisata itu terendam banjir akibat meluapnya debit Sungai Kampar. Untuk itu, ketika banjir dengan ketinggian sekitar 60 centimeter datang, pengelola resor wisata Buluh Cina memindahkan ke tempat lebih tinggi, tidak jauh dari lokasi pertama. "Ada perbukitan di sekitar kawasan itu, dan kita telah pindahkan ke sana," ujarnya. Sejumlah kecamatan di kabupaten Kampar dilanda banjir dalam beberapa hari terakhir. Banjir dilaporkan merendam puluhan desa di sejumlah kecamatan akibat meluapnya debit Sungai Kampar pascadibukanya waduk PLTA Koto Panjang.
Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Provinsi Riau memastikan akan segera memeriksa kondisi dua ekor gajah di kawasan konservasi Buluh Cina, Kabupaten Kampar akibat terdampak banjir.
"Tenaga medis BBKSDA Riau segera memeriksa kesehatan gajah pascabanjir," kata Kepala Bidang Wilayah I BBKSDA Riau, Mulyo Hutomo di Pekanbaru, Sabtu (11/3/2017).
Secara fisik, Mulyo mengatakan saat ini dua ekor gajah dewasa tersebut dalam kondisi baik. Keduanya telah direlokasi dari titik banjir ke tempat lebih tinggi. Sementara itu, kondisi makanan kedua gajah juga dipastikan mencukupi. Penjaga gajah selalu memberikan perawatan yang baik kepada kedua hewan bongsor yang telah jinak tersebut.
"Namun kita kan tidak tahu apakah dia stress atau ada penyakit dalam (pasca banjir). Jadi nanti kita periksakan kesehatannya seperti apa," urainya.
Dua ekor gajah jinak itu saat ini telah direlokasi akibat terdampak banjir. Sebelumnya hewan itu berada di kawasan Konservasi Buluh Cina yang baru-baru ini ditetapkan sebagai destinasi wisata berbasis lingkungan atau "Eco Tourism".
Namun, beberapa hari terakhir kawasan wisata itu terendam banjir akibat meluapnya debit Sungai Kampar.
Untuk itu, ketika banjir dengan ketinggian sekitar 60 centimeter datang, pengelola resor wisata Buluh Cina memindahkan ke tempat lebih tinggi, tidak jauh dari lokasi pertama.
"Ada perbukitan di sekitar kawasan itu, dan kita telah pindahkan ke sana," ujarnya.
Sejumlah kecamatan di kabupaten Kampar dilanda banjir dalam beberapa hari terakhir. Banjir dilaporkan merendam puluhan desa di sejumlah kecamatan akibat meluapnya debit Sungai Kampar pascadibukanya waduk PLTA Koto Panjang.
Sumber: news.okezone