TIM DAN WARGA DESA PULAU MUDA MELAKUKAN EVALUASI BERSAMA
PEKANBARU-Hari Kamis (22/3), Tim Rescue gabungan penyelamat Harimau sumatera (Panthera tigris sumatrae) melakukan pertemuan dengan warga Desa Pulau Muda, Kecamatan Teluk Meranti, Kabupaten Pelalawan di kantor KPP PT THIP Desa Simpang Kanan, Kec. Pelangiran, Kab. Indragiri Hilir.
Dalam pertemuan tersebut, warga
meminta tim tetap bekerja menangkap Bonita dan berharap Bonita segera dapat
tertangkap. Hal ini disebabkan warga saat ini masih merasa resah untuk
melakukan aktifitas setelah Bonita menerkam Yusri Effendi (34) warga Desa Pulau
Muda.
Rapat dihadiri oleh Tim gabungan,
perwakilan warga Desa Pulau Muda, perwakilan warga Desa Tanjung Simpang dan
awak media yang berjumlah sekitar 40 orang.
Effendi, salah satu tokoh
masyarakat Desa Pulau Muda meminta petugas sesegera mungkin menangkap Bonita
untuk menghindari jatuhnya korban selanjutnya dan segera mengatasi konflik
manusia dan satwa dilindungi tersebut.
Dalam rapat telah disepakati
beberapa hal, yaitu :
Pertama: Bersama sama melakukan
do'a untuk keselamatan dan keberhasilan Tim dalam melaksanakan tugasnya;
Kedua : Petugas tetap fokus
melakukan upaya penangkapan dan menambah anggota di lapangan;
Ketiga : Meminta pemerintah Kab.
Pelelawan lebih memperhatikan masyarakat Pulau Muda pasca terjadinya konflik
satwa dan manusia.
Dari hasil pertemuan, disepakati
untuk melakukan doa bersama di posko siaga di Estate Eboni PT THIP dan
masyarakat Pulau Muda jangan takut melakukan aktivitas sehari hari di luar
rumah karena jelajah Bonita tidak sampai ke Desa Pulau Muda.
"Kami bersama Polri, TNI dan
para pihak pemerhati harimau akan terus mengedukasi warga agar memiliki
pebgetahuan dasar cara menghindari serangan Harimau sumatera dan mendampingi
untuk pemulihan trauma serta terus melakukan patroli di daerah perlintasan
Bonita. Terima kasih kepada seluruh warga Desa Pulau Muda, Kec. Teluk Meranti,
Kab. Pelalawan yang telah mendukung Tim untuk menuntaskan tugas mengevakuasi
Bonita. Semua ini kita lakukan untuk menjamin keamanan warga masyarakat yang
desa maupun dusunnya berdampingan dengan habitat Harimau sumatera." ujar
Suharyono Kepala Balai Besar KSDA Riau melalui ketua Tim Rescue gabungan Mulyo
Hutomo. Ditambahkan bahwa tidak ada dibuat kesepakatan warga mendesak tim untuk
menangkap Bonita karena untuk melakukan evakuasi butuh waktu yang tidak bisa
ditentukan.
Dari lokasi, ketua tim lapangan
Zulkifli menyampaikan bahwa pasca pertemuan dengan warga, tim kembali melakukan
pemantauan pergerakan Bonita dan sebagian tim lagi bergerak ke lokasi pada dini
hari pukul 04.00 WIB dan subuh pukul 05.30 WIB.