Nis-Nis Kucing Hutan yang telah tiada
Seekor
Kucing Kuwuk (Prionailurus bengalensis) yang telah dievakuasi dari Desa Bukit
Payung, Kecamatan Bangkinang, Kampar pada tanggal 29 September 2025 akhirnya
tidak mampu bertahan setelah melalui upaya pengobatan dilakukan.
“Nis-Nis” merupakan Kucing Kuwuk/Hutan
Dewasa berkelamin Jantan yang ditemukan oleh Sdr. Anggi dalam keadaan yang
lemas diduga ditabrak oleh kendaraan Ketika hendak pulang ke messnya. Keesokan
harinya, Sdr.Anggi membawa kucing tersebut ke dokter hewan terdekat untuk
dilakukan penanganan awal. Mengingat
kucing tersebut merupakan salah satu satwa yang dilindungi oleh undang-undang,
bg Anggi kemudian melaporkan kepada Balai Besar KSDA Riau.
Tim
WRU BBKSDA Riau melakukan evakuasi pada tanggal 29 September 2025 pukul 20.00
WIB disaksikan langsung oleh Sdr.Anggi di Klinik dokter praktisi drh. Dedy Ryan
Sukma tempat satwa tersebut dilakukan pengobatan dan perawatan selama 3 hari 2
malam. Namun kondisinya terus melemah dari pertama kali ditemukan.
Tim WRU BBKSDA Riau membawa satwa
tersebut ke Pusat Penyelamatan Satwa (PPS) Kerja sama BBKSDA Riau dengan
Yayasan Arsari Djojohadikusumo (YAD)
untuk pemeriksaan dan perawatan secara intensif.
Tim medis yang terdiri dari Dokter
Hewan BBKSDA Riau dan Dokter Hewan YAD melakukan pemeriksaan menyeluruh dan
memberikan penanganan sesuai prosedur. Namun kondisinya terus melemah, tubuh
basah, temperatur teraba rendah, nafas sedikit cepat, respon pupil kiri melemah
namun masih baik, respon pupil kanan sangat lemah, mukosa pink rose, pupil
samar serta pemeriksaan melalui stetoskop tidak ada respon suara sehingga
dilakukan tindakan darurat dan CPR namun tidak ada respon.
Pada bagian Kepala terdapat perdarahan
(pecah pembuluh darah) pada selaput dan permukaan otak (meningen) bagian kanan
menyeluruh. Terdapat fraktur (patah tulang) pada os pareital atau os temporal
pars squamosa bagian kanan.
Meskipun berbagai upaya telah
dilakukan, satwa tersebut tidak dapat diselamatkan dan dinyatakan mati pada
Selasa, 30 September 2025.
Berdasarkan hasil anamnesa terhadap
riwayat medis, dan Nekropsi penyebab kematian satwa tersebut perdarahan
intrakranial akibat cedera otak traumatik (benturan).