Evakuasi dan Penyelamatan Satwa liar Tapir di Kelurahan Peranap, Kab. Indragiri Hulu
Balai Besar KSDA Riau mendapatkan laporan dari masyarakat bernama Ibu Aini melalui Kasi KPBD Kab. Inhu pada hari Jumat, 19 Januari 2024 sekitar pukul. 10.18 WIB yang disampaikan kepada Kepala Resort Kerumutan Selatan.
Selanjutnya Ka. Resort melaporkan dan meminta arahan kepada Kasi dan Kabid Wil I untuk tindak lanjut, bersifat urgent dan segera melakukan evakuasi.
Tim, menghubungi warga pelapor (Ibu Aini) untuk verifikasi informasi dan meminta titik koordinat alamatnya, selanjutnya tim bergegas ke lokasi menggunakan kendaraan roda dua, dengan jarak tempuh ± 2,5 jam dari Kantor Bidang Wilayah I KSDA Rengat. Setibanya dilokasi Tim menjumpai pelapor yg bernama Bu Aini bersama suaminya.
Dari keterangan Bu Aini, satwa Tapir diketahui terjebak masuk ke dalam sumur belakang rumahnya, sekira pukul. 01.00 dini hari, pada hari Jumat,19 Januari 2024 dan menenggelamkan mesin pompa air (dalam keadaan tdk disambung listrik). Mengetahui kejadian tersebut, Ibu Aini melaporkan hal tersebut kepada Kasi. KPBD Kab. Inhu, namun Petugas BPBD tidak dapat turun ke lokasi, dikarenakan sedang melakukan kegiatan penanggulangan banjir, Ibu Aini bersama suaminya berupaya melakukan penyelamatan satwa tersebut dari dalam sumur, dengan peralatan seadanya, namun upaya mereka selalu gagal.
Ibu Aini merasa iba melihat keadaan tapir yang sudah kedinginan, namun segala upaya yang dilakukan selalu gagal. Setelah ibu Aini berhasil dihubungi oleh petugas BBKSDA Riau, Ibu Aini sudah merasa lega dan mendapat bimbingan utk melakukan pencegahan agar tapir tidak terlalu lelah, dengan memberikan ganjal kayu untuk menahan satwa tapir.
Setibanya Tim BBKSDA Riau di lokasi, langsung melakukan upaya penyelamatan, dengan terlebih dahulu melakukan pengecekan lokasi. Diketahui Tapir tsb terjebak masuk di dalam sumur dg ukuran ± 2,5 m² dg kedalaman sumur ± 4 meter, kondisi satwa sangat sehat dan agresif. Kemudian tim melakukan langkah² evakuasi dengan dengan mengikis tanah pada bagian bibir sumur dan membuat jalur landai agar satwa mendapat pijakan, serta menambah debit air di dalam sumur, dengan maksud agar satwa tapir mengambang rata dengan permukaan tanah ± 1,5 jam, tim melakukan upaya, membantu mengungkit badan tapir dengan menggunakan balok kayu, akhirnya satwa berhasil dikeluarkan dari dalam sumur tersebut dan langsung berlari menuju semak² dan belukar yang tdk jauh dari sumur.
Selanjutnya pada saat yang sama Tim melakukan penggiringan untuk agar satwa Tapir menjauh dari permukiman warga. Dari hasil pemantauan tim, kemunculan satwa Tapir mendekati pemukiman, dikarenakan kondisi habitatnya saat ini sedang dilanda banjir, sehingga keluar dari habitatnya untuk mencari lokasi yang kering. Setelah melakukan penggiringan Tim melakukan sosialisasi kepada masyarakat agar tidak melakukan perburuan, menangkap dan melukai terhadap satwa liar yg dilindungi termasuk satwa Tapir serta meminta kepada masyarakat melaporkan apabila menjumpai satwa liar yg dilindungi kepada pihak terkait.
Tim juga tidak lupa mengucapkan terimakasih dan apresiasi yg setinggi-tingginya atas ketulusan dan keuletannya dalam mengambil tindakan pertolongan dari Ibu Aini dan keluarga pada satwa tapir yang dilindungi.
Salam Lestari.