SERAUT SUAKA DI HUTAN GAMBUT
Kawasan
Semenanjung Kampar termasuk dalam tipe ekosistem hutan rawa gambut dengan
keanekaragaman hayati yang khas. Ciri hutan rawa gambut berupa iklim yang
selalu basah, tanah tergenang air gambut, mempunyai lapisan gambut 1-20 meter
dan tanah rendah yang rata.
Gambut
terbentuk dari sisa-sisa tumbuhan dan hewan yang belum terdekomposisi secara
sempurna dan terkumpul dalam jumlah relatif besar. Di lahan basah, gambut
terkumpul dalam jumlah besar karena kecepatan akumulasi lebih cepat daripada
kecepatan dekomposisinya.
Di kawasan ini menjadi tempat hidup dan berkembang biak jenis
satwa, seperti harimau sumatera (Panthera tigris sumatrae), macan dahan
(Neofelis diardii), beruang madu (Helarctos malayanus), hingga
lutung kelabu (Trachypithecus cristatus). Kajian yang dilakukan antara
Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam Riau bersama Fauna & Flora
International’s Indonesia Programme, keanekaragaman hayati pada taksa burung
untuk jenis penetap dan migran mencapai 102 jenis, antara lain sikep madu asia
(Pernis ptilorhynchus), rangkong badak (Buceros rhinoceros),
kangkareng hitam (Anthracoceros malayanus), enggang khilingan (Anorrhinus
galeritus), dan betet ekor panjang (Psittacula longicauda). Untuk
keanekaragaman jenis tumbuhannya, paling banyak jenis meranti (Shorea sp.),
resak (Vatica teysmanniana), punak (Tetramerista glabra), dan
ramin (Gonystylus bancanus).
Semenanjung
Kampar berada di antara Sungai Kampar dan Sungai Siak, didominasi oleh hutan
rawa gambut yang membentang hingga 70 kilometer arah utara-selatan, serta 110
kilometer arah barat-timur.
Di tengah Semenanjung Kampar terdapat tiga kubah gambut, terdapat lebih dari tiga danau, dan lima sungai yang mengalir ke Selat Panjang di bagian utara dan selatan Sungai Kampar. Kawasan Semenanjung Kampar termasuk salah satu ekosistem hutan rawa gambut terbesar di Pulau Sumatera. Peranan utama dari kawasan ini sebagai penjaga kestabilan lingkungan terhadap kawasan sekitarnya.
Silahkan
Unduk File Bukunya untuk informasi lebih lengkap: