KONFERENSI PERS TERKAIT KONFLIK SATWA HARIMAU SUMATERA
PEKANBARU-Konferensi
pers terkait konflik satwa Harimau Sumatera ( Panthera tigris sumatrae) dan
manusia di Desa Tanjung Simpang, Kec. Pelangiran, Kab. Indragiri Hilir yang
menyembabkan satu warga meninggal dunia,
disampaikan oleh Plt. Kepala Balai Besar KSDA Riau, Bapak Suharyono,
S.H.,M.Si.,M.Hum, Kepala Bidang KSDA Wilayah I dan perwakilan dari PT. THIP di
Balai Besar KSDA Riau pada tanggal 5 Januari 2018.
Peristiwa
konflik ini terjadi pada Rabu (3/1) siang sekitar pukul 11.00 WIB. Korban saat
itu tengah bekerja di lokasi kebun sawit Eboni Blok 76/10 di Kecamatan
Pelangiran, Kab. Indragiri Hilir, Prov. Riau.
Petugas Balai
Besar KSDA Riau bersama Polisi, TNI, WWF, Yayasan Penyelamatan dan Konservasi
Harimau Sumatera dan Forum Harimau Kita masih mencari keberadaan Harimau
sumatera tersebut, jika tertangkap akan dievakuasi dari daerah perkebunan
kelapa sawit dimana tewasnya salah satu pekerja PT. THIP.
Bapak
Suharyono mengatakan bahwa kejadian ini baru pertama terjadi di tahun 2017,
indikasi kemunculan Hariamau dilokasi kejadian selama 20 tahun ini pada
Desember 2017.
Saat ini Tim memasang kambing untuk lebih menarik harimau memasuki perangkapnya.