Terkait Konflik Gajah dan Manusia di Muara Basung, BKSDA Riau Himbau Warga Waspada dan Tak Panik
DURI (Riaulantang)- Terkait konflik manusia dan gajah liar yang terjadi di desa Muara Basung Kecamatan Pinggir, Kabupaten Bengkalis, Sabtu (11/11/17) yang menimbulkan korban jiwa, Tukiya (50), Balai Besar BKSDA Riau menyampaikan rasa prihatin dan belasungkawa kepada keluarga korban. Untuk menghindari jatuhnya korban berikutnya, petugas BBKSDA Riau, Polsek pinggir bersama masyarakat langsung melakukan upaya penggiringan terhadap gajah liar yang mengamuk itu.
"Kita bersama Polsek Pinggir dan masyarakat langsung melakukan penggiringan. Akhirnya gajah berhasil digiring keluar pemukiman," jelas Kepala Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Propinsi Riau, Mahfud, melalui Kasi BBKSDA wilayah II Riau, Heru.
Dipaparkan Heru, gajah liar yang mengamuk adalah gajah jantan remaja yang diperkirakan berumur 10 tahun . Gajaj itu bersifat soliter (sendiri).
"Saat ini menurut catatan BBKSDA Riau masih terdapat populasi gajah sebanyak 50 ekor di kantong Giam Siak kecil balai raja. Daerah daerah di antara giam Siak kecil sampai balai raja merupakan jalur/koridor dan home range gajah liar termasuk salah satu jalur yang aktif. Untuk itu masyarakat yang berada di pemukiman dan perkebunan di daerah ini agar selalu waspada dengan munculnya gajah liar baik dalam bentuk gajah berkelompok atau gajah jantan yang tunggal atau soliter," jelasnya
Apabila bertemu gajah liar, tambah Heru masyarakat diharapkan tidak panik atau melakukan perlawanan/gaduh.
"Jika bertemu gajah diharapkan tidak panik dan tidak melakukan perlawan. Segera hubungi pawang gajah atau petugas BBKSDA di Duri," ujarnya sembari menegaskan bahwa BBKSDA Riau bersama beberapa lembaga swadaya masyarakat Hipam, RSF, WWF, Yayasan TNTN dan Vesswic akan terus melakukan sosialisasi terkait keberadaan gajah liar sebagai satwa yang dilindungi di Indonesia.(susi)