BURUNG SITAAN POLRES PELALAWAN YANG DISERAHKAN KE BALAI BESAR KSDA RIAU DILEPASLIARKAN SEKCAM PANGKALAN KERINCI DAN LSM FLIGHT
PEKANBARU-Satu
langkah upaya konservasi secara bersama kembali dilakukan. Balai Besar KSDA
Riau, Sekretaris Camat Pangkalan Kerinci dan LSM Flight melakukan pelepasliaran
burung hasil penyerahan Polres Pelalawan di kawasan Taman Hutan Kota Pangkalan
Kerinci pada Rabu, 14 September 2022.
Jenis
satwa burung tersebut adalah jenis Pleci, Cucak Jenggot, Murai Kopi/Air, Poksay
Mandarin, Kepodang, Poksay Rembo, Poksay Mantel, Ciblex, Kutilang Emas,
Kutilang Biasa/Abu dengan jumlah 186 ekor.
Kesepuluh
jenis ini merupakan jenis tidak dilindungi, namun merupakan satwa sitaan yang
terjaring operasi Petugas Polres Pelalawan karena pengangkutan dan perdagangan satwa tanpa
disertai dokumen yang sah. Satwa satwa tersebut dibawa menggunakan mobil Travel
rute Payakumbuh (Sumatera Barat) menuju Pekanbaru. Setiba di Pekanbaru, satwa
satwa dipindahkan ke mobil travel lain dengan rute Pekanbaru menuju ke Air
Molek. Sesampainya di Simpang Kualu, Kota Pangkalan Kerinci, petugas Polres
Pelalawan melakukan penyekatan terhadap mobil tersebut, kemudian dibawa ke
kantor Polres Pelalawan.
Namun
sayang, dari 186 ekor burung tersebut ada beberapa ekor yang mati karena satwa
ini memang sangat rentan sakit dan mudah stres.
Jumlah
burung tersebut adalah Pleci dalam kondisi hidup 18 ekor dan mati 12 ekor
(total = 30 ekor), Cucak Jenggot: dalam kondisi hidup 9 ekor dan mati 5 ekor (total = 14 ekor),
Murai Kopi/Air 12 ekor dalam kondisi hidup, Poksay Mandaring 4 ekor dalam
kondisi hidup, Kepodang 6 ekor dalam
kondisi hidup, Poksay Rembo 2 ekor dalam kondisi hidup, Poksay Mantel 3 ekor
dalam kondisi hidup, Ciblex dalam kondisi hidup 29 ekor dan mati 31 ekor (total
60 ekor), Kutilang Emas dalam kondisi hidup 19 ekor dan mati 6 ekor (total 25
ekor) serta Kutilang biasa/abu dalam kondisi hidup 27 ekor dan mati 3 ekor
(total 30 ekor).
Untuk
satwa yang hidup langsung dilepasliarkan, sedangkan untuk satwa yang mati
segera dilakukan penguburan.
Semoga
berkembang biak di alamnya dan bebas tanpa diburu lagi ya sob....
Terima
kasih @humasrespelalawan